Kisah Pemburu Tokek Besar

Senin, 04 November 20130 komentar

Bisa saja kita menganggap semua yang ada ini sebagai hal yang biasa, ada pula yang menganggap segala sesuatu bernilai ekonomis, akan tetapi ada pula yang menggap semua yang terjadi adalah tanda tanda jaman.

Beberapa waktu yang lalu, muncul ke permukanaan ikan lohan sebagai komoditas ekonomi, yang mengguncang pasar, dimana sebelumnya telah muncul ikan langka lainnya.

Selesai ikan lohan, sampai muncul lagu bertemakan ikan lohan, muncul gelombang cinta dan teman temannya baik hokeri dan jemani, dimana sebelum itu bonsai juga muncul hampir bersamaan.

Setelah yang saya sebutkan diatas, sebelum burung love bird muncul didahului dengan munculnya tokek. Tidak tanggung tanggung tokek dengan harga jual mencapai milyaran rupiah, konon benar tidaknya, saya tidak tahu persis, cuma kalau melihat tokek batu se mobil pernah, di Pom Ndasin, saat itu teman pemilik Pom Ndasin mampir membawa tokek batu ukuran hampir 8 kg dan beberapa lagi dibawahnya.

Ternyata masa Tokek ini ada kisah yang dapat diceritakan, dan mengundang senyum

Seorang teman, tertarik dengan bisnis tokek ini, bahkan sampai merawat 6.000 tokek, sekedar diketahui untuk membeli jangkrik (makanan tokek) tidak kurang Rp. 250.000,- per hari. Entah karena apa akhirnya dilepas kembali, bisa jadi kesepakatan dengan pemesan sebelumnya tidak terealisasi, daripada tiap hari memberi makan tokek Rp. 250.000,- ya mending dilepas, mungkin begitu pikirnya... kalau dijual dengan harga tokek biasa (untuk obat tradisonal) harganya tidak semuluk saat awal ada ide merawat tokok.

Kisah lucu ini dimulai saat mau mengambil tokek di makan tua, konon ada tokek besar. Mungkin yang ada dalam diri para pemburu tokek ini, jelas Milyaran rupiah, dan mungkin juga sekedar membuktikan apa benar tokek betulan apa jadi jadian.

Saat itu, sebut saja (A) dan (B) dan beberapa temannya pada saat tengah malam masuk ke makam tua, dan memang betul disana kedua orang ini melihat tokek ukuran besar hampir seukuran manusia. Jaring yang sudah dipersiapkan pun difungsikan untuk menangkap tokek, namun apa yang terjadi tokek menghindar dan berkata "Ora kenek" (tidak kena) demikian berulang ulang. Sadar ada yang nggak beres, ternyata tokek jadi jadiaan, akhirnya (A) dan (B) lari meninggalkan makam tua. he he he

Cerita ini akan sangat lucu manakala yang bersangkutan cerita sambil memperagakan bagaimana prosesnya terjadi. he he he

Sumber : Seperti diceritakan salah seorang anggota jamiatul sordug, cerita ini populer di warung kopi sordug tuban

Sumber gambar : http://yudhipri.wordpress.com/2010/05/17/tokek-terbesar-di-dunia/
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sordug Tuban - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger